CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH SEXY

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH SEXY


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH SEXY, Hasrat-Bispak30 Namaku Ari (nama fiktif), saya ialah seorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tenar sebagai seseorang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tetapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh menarik, pada akhirnya tiap hal tersebut terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang cukup mungkin menyenangkan buatku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah sebab tak ada yang pas tukasnya, Awalan dia mendidik di kelasku, dia tidak menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi hijab dan gamis panjangnya, akan tetapi tambah ke sini saya mempunyai fantasi tertentu adalah dapat rasakann badannya.


Saya berpikiran bagaimana tekniknya ya supaya dapat rasakann badan beliau ini, saya mendapat inspirasi untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meskipun tidak bisa bukti aneh-aneh namun minimal bisa memandang parasnya yang selalu tidak ingin jika dijepret, ini siang saya lalu memperlancar ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud lagi masturbasi memanfaatkan sebuah dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari dengan tujuan untuk menggrebek beliau, waktu tempat dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada nada,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mau merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya dilihat kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin beberapa buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki hasrat besar pula ya" jawabku rileks, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu mesti patuhin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku lantaran amat halus mengarah kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk menengok lihat kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kesusahan bernafas serta buka mulutnya, dengan bergas ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya menyentak,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang terkapar di meja beliau dan merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin berang sebab dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki dan paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging sepatutnya akhwat lain, dia cuman gunakan cd mempunyai motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tetapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan tidurin ibu ri…ibu memohon..sshh" ujarnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, memandang dia menyentakku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH SEXY


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, memandangnya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya terkait palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu merupakan telpon seluler milik dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya miliki suatu gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, tampak dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya masih memecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku biar saya menyudahi lecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksain jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung memperoleh mobile phonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia segera membawa telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberikan keasyikan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak hentikan pecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Mengenal telephone itu udah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Ujarnya kuatir, lantaran kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya semakin banyak ketimbang yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya. WAJIB 4D


selesai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat gairah barusan, kerudung panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai busanaku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapa saja jika tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari selesai peristiwa pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" lantaran saya terus memakai kerudung panjang dibarengi gamis dan rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yaitu beberapa waktu selesai saya alami petaka pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang rada malam seputar jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen sudah tak bekerja kembali, karenanya saya memilih untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya hadir sebuah bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak memerhatikan jika bis itu dipenuhi akan laki laki, serta cuman sedikit ada wanita, tapi karena saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tidak memperoleh bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama