Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Manis Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Manis Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Manis Salon, Hasrat-Bispak30 Bermula dari temanku yang akan pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada awut-awutan masalahnya benar-benar saya baru pertamanya saya menulis. Di waktu itu saya baru mengerti nyatanya wanita yang bekerja di salon tak semua tetapi ada sejumlah yang dapat diajak kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Pada pertamanya kali saya masuk, aku terus tuju ke arah tempat meja reception dan dari sana saya mengucapkan kemauan untuk cukur rambut. Dijelaskan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya tunggu sekejap lantaran sedang repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat kira-kira siapa yang tahu ada temanku, namun tidak nampak ada temanku pada seluruh orang itu.  Barangkali ia belum ada, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bentuk badan yang seimbang dan aduhai. Kalaupun bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia kira-kira 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih ragu-ragu dikarenakan salon ini serius seperti salon secara umum.

Selesai beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception jika saya dapat cukur rambut sekalian menunjuk ke satu diantaranya area yang kosong. Aku juga ke arah yang diputuskan. Beberapa saat lantas orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ujarnya sekalian melihatku melalui cermin dan masih tetap menggenggam rambutku yang telah lumayan panjang.

"Mmm.. diberes'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada pada tempat potong rambut pada biasanya, aku juga dikasih penutup pada seluruhnya badanku untuk mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Manis Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Benar-benar tak sedap rasanya serta saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian selalu memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, selalu kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama rekan, tetapi mana ya kok belum ada?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. gua potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, selanjutnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami lantas sependapat buat janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Buat pembaca pahami sehari-hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya usai, sekalian memberinya teknik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengin saya mengajak makan. Ia bersedia serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pun badannya. Susi, dia memiliki rambut cukup panjang serta di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya lumayan aneh, dadanya sebesar Stella tapi karena bentuk badannya yang cukup pendek hingga payudaranya membikin ngiler seluruh mata laki laki buat menikmatinya.

Sedang Yana, dia kelihatan begitu menjaga badannya, dia demikian menakjubkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun begitu seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami bertemu di hari Senin serta di lokasi yang telah disetujui. Sesudah makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat memiliki warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruhnya pirsawan disontakkan oleh satu fragmen. Stella kelihatan terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan adakalanya meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri lagi bebas, serta kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu hal sama kamu, betul-betul seluruhnya begitu cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." tukasnya lambat namun tentu.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, serta secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya gak ketahui mengapa kalau saya terasa kamu tidak seperti lelaki yang pernah sempat saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tak ingin bila selesai saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya pula suka dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan kalau kita gak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Manis Salon

"Ok, bila itu pengin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri lihat parasnya yang bundar dengan bola mata yang punya warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari balik ke jalanan.

Beberapa waktu lalu ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status untuk memberikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sembari merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu lagi tekan lengan kiriku. Gila, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan terus menghimpit payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya sungguh-sungguh udah terangsang dengan tindakan Stella, serta beberapa kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan cukup lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta ke arah bawah. Saya udah betul-betul terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia lumayan kesusahan di saat mau buka ikat pinggangku lantaran ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang selanjutnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Tak lama setelahnya ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada bagian dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Berulangkali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Satu diantaranya tangannya menyusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari udah mencekam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan seperti kesenangan yang tidak habis, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap waktu kutundukkan parasku memandang apa yang dilaksanakan setiap saat itu juga kusaksikan Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sebentar Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lantas mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lantas bergerak pelan-pelan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak serta kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang mengagumkan enaknya menyirami sekujur badanku.

Pelan-pelan lalu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir serta lidahnya capai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu kian peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk serta menggelikan semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu bergerak ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sembari masih mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditujukannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas rada kuat dan Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantara jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mendapat putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulang-kali. Saya tidak sanggup kembali menyaksikan ke bawah. Badanku lebih lama bertambah meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belum sempat saya disedot semacam ini, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh entahlah ke mana.

Tidak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia dilihat tersenyum kepadaku.

"Kamu fantastis, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Manis Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti ini selalu," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah tidak mau keluar, keluarin saja, gak perlu ditahan-tahan," jawabannya serta seterusnya menjulurkan lidahnya keluar dan berkenaan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia memahami saya sedang berusaha buat meredam ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras mencegah rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia membebaskan kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Lebih lama pergerakannya tambah cepat. Saya udah usaha semaksimal buat meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka serta selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada awalnya dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku main-main di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Kadangkala kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap milimeter area dalam kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya beberapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella kelihatan melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah hentikan kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah udah berapakah orang yang lihat aktivitas kami khususnya beberapa supir atau kenek truk yang kami lintasi, akan tetapi saya tidak perduli. Keasyikan yang kurasakan waktu itu betul-betul membiusku hingga saya telah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku dan entahlah telah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk lihat yang lagi dilakukan Stella pada kemaluanku. Kesempatan ini Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai perihal ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tapi dia terus pada sikapnya. Kadang-kadang dia tambahkan seluruh tangkai kemaluanku dalam mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya sudah tak tahann.." kataku cukup lirih mencegah ejakulasi.

Tetapi pergerakan Stella kian cepat dan seringkali dia membuka matanya namun masih mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Selesai bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Manis Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk serta beres-beres bajunya. Aku juga mengatur bajuku ala-kadarnya. Saya gunakan celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu sesudah itu, saya main ke kos Stella serta pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella balik dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana serta dia tidak kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima menjadi operator di satu diantara perusahaan pemasok layanan komunikasi mobile phone. Dan saya selalu sebagai animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia menjelaskan jika semuanya buruh yang bekerja di salon itu pun buruh sex.

Stella tidak mengerti bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon sesuatu samaran atau sex yakni suatu tambahan. Ia menuturkan kalau untuk ajak keluar satu diantaranya karyawati di sana, satu orang harus bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Setiap malam selesai mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami lakukan hubungan intim. Entahlah hingga kapan seluruhnya akan usai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang hendak kami lintasi serta udah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena kian hari saya kian terbius oleh keasyikan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama