Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Manis Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Manis Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Manis Sekantor, Hasrat-Bispak30 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа sehabis liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn buat mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut pada acara reality show di satu diantaranya tv swasta, Presenternya, Ines, sangatlah seksi. saya napsu sekali menyaksikannya, Waktu show, body-nya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat serta jeans yang ketat.

Toketnya yang besar nampak amat mencolok. Bokongnya yang besar pula kelihatan amat menantang.Karena tank topnya sepinggang, puser dan pinggangnya kerap kelihatan karena ia sangatlah aktif bergerak.

Acara itu yakni acara cari pasangan. Di satu peluang, saya berujar pada Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa nggak. Dari mula kita berjumpa, saya udah tertarik sama kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Manis Sekantor

"Kan Ines host nya, nggak termaksud dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau lainnya" "Tidak ah, saya milih Ines saja yach". "Kalau getho kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", tuturnya sembari tersenyum. Waktu hingga waktunya mesti memastikan saya tak menunjuk siapa-siapa saja

Ines cuma tersenyum waktu saya mengatakan alasanku tidak menunjuk, "Kan saya inginnya milih Ines tetapi tidak dapat". Usai acara yang diadakan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama pun saya nunggunya, pada akhirnya ia keluar pun dari resor, masih menggunakan busana seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia meminta to the poin. "Bole sekali, tetapi pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain di dalam tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum suka ngobrolnya sich".

Belum suka ngobrolnya atau mo ngepuasin yang lain mas?", ucapnya nantangin. "Jika saya memohon dipuasin yang lain, Ines mo muasin saya nggak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat dirapikan", kata Ines sembari masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines benar-benar open.

Ia crita penjelajahan sexnya dengan beberapa lelaki, khususnya yang bukan abg. Ia ngomong udah satu bulan inilah tidak kencan ama lelaki. "Wah, kalau begitu kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan sudah tak tergolong abg, jadi bisa donk turut dalam pengembaraan Ines".

"Dapat dirapikan kok mas". Waktu perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya pastinya. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Jika napsu sich dari barusan Nes". "Kalau dah napsu berarti dah ngaceng ya mas", ujarnya sekalian mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo review terlebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia selekasnya turunkan ritsluiting celanaku serta tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines belumlah sempat ngedapetin yang sebesar serta selama ini", ujarnya sekalian keluarkan kontolku. Lekas dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk serta mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep sampai saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas serta kebawah. Saya jadi melenguh kesenangan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Tidak kok Nes, selekasnya ampe", kataku sekalian memercepat pergerakannya kendaraanku.

Selang berapa saat, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret serta Ines menuntaskan sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, miliki mas ya". "Bukan Nes, mempunyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang sebaiknya nginep. Saat ini kembali kosong, sehingga kita pakai saja yach". Kami ke arah sisi belakang rumah, ada kolam renang dari sana. Tempatnya teduh karena banyak pohon-pohonan dan tertutup tembok tinggi hingga tak mungkin ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan ditepi kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya memegangnya. Kucium pipinya sekalian jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi parasnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tidak kuat lama-kelamaan tunggu selanjutnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya permainkan lidahku di mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, sampai napas kami berdua jadi tak memiliki aturan.

Sejenak kecupan kami berhenti untuk menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku hingga jempolku dapat memperoleh permukaan dadanya sekalian membelai pangkal lengannya. Bibirku saat ini turun sapu lehernya bersamaan telapak tanganku mendapatkan toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines mengulet seperti cacing kepanasan terserang terik mentari. Suara rintihan berkali-kali keluar mulutnya pada waktu lidahku menjulur nikmati lehernya yang tingkatan. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghalang, karena ia biarkan tanganku mengelus dan meremas toketnya yang montok. "Nes, saya mau lihat toketmu", ujarku sekalian menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines pada akhirnya buka tank kampiun ketatnya di depanku. Saya terpesona memandang toketnya yang tertutup oleh BH memiliki warna hitam. Toketnya demikian membusung, melawan, serta turun-naik bersamaan dengan desah napasnya yang mengincar. Sekalian tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk elok. Saya meredam tangan Ines di saat ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malahan dengan situasi BH-nya yang kendur lantaran tanpa ada pengait semacam itu membikin toketnya lebih melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengungkap keelokan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terkonsentrasi ke pentilnya yang punya warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar lagi ujungnya demikian lancip serta kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun ingin mengecap toketnya. "Egkhh.." rintih Ines waktu mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah dan gigiku. Terkadang kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat maka dari itu membuat Ines menarik rambutku. Senang nikmati toket yang samping kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belum kunikmati. Rintihan-rintihan dan desahan kesenangan keluar mulut Ines. Sekalian menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sesaat di pusarnya lalu perlahan-lahan turun melingkari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya samping dalam lebih dahulu sebelumnya saya memutus untuk meraba nonok nya masih tertutup oleh celana jeans ketat yang digunakan Ines. Saya secara mendadak menyudahi pekerjaanku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Manis Sekantor

Ines terheran sebentar melihatku, lalu matanya terpejam kembali di saat saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sekalian menyaksikan badan Ines yang tergeletak di dipan.

Melawan Kulitnya yang tidaklah terlalu putih membikin mataku gak jenuh menyaksikan. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya nampak sangat kendur di pinggangnya tapi di sisi pinggulnya demikian serasi buat memperlihatkan lekukan bokongnya yang prima. Suka menyaksikan badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi beberapa sisi dari permukaan paras serta leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sembari kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang benar-benar rada kendur. Jariku bergerak tangkas menyeka serta membelai selangkangan Ines masih yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya cocok di atas nonok nya, basah.

Saya terus memainkan jemari tengahku untuk mengilik sisi yang amat individu badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan mengarah ke kiri, ke kanan dan kadangkala bergoyang buat menetralkan kemelut yang dirasakannya. Saya memerintah Ines untuk buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini maka dari itu jembut keriting yang tumbuh di kitaran nonok nya beberapa keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya lumayan Inesikkan saat saya lumayan masalah menarik celana jeans Ines. Aku juga melepaskan pakeanku. Status kami saat ini sama tinggal kenakan CD. Badannya bertambah seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Seharusnya kuakui badannya demikian menarik serta menarik, banyak seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines menurunkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya kurang lebih 18 cm dan cukup gendut dibelai serta digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian baik mengisyaratkan Ines pun demikian ahli dalam hal yang berikut. "Tangan kamu pandai pun ya, Nes,"´ ujarku sembari menyaksikan tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, perlu donk!" jawabannya sekalian cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang telah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka dari itu Ines kenikmatan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih lega" kataku. Ines ketawa sekalian mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Gak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan cuman kepalanya yang masuk. Itu pula telah ampir nggak muat. besar sekali sich kontolnya" usai berujar begitu Ines langsung ketawa kecil. "Jika yang di bawah, bagaimana, muat nggak?" tanyaku kembali sembari menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mengerang sekalian menggenggam tanganku. Jariku telah terbenam ke lubang nonok nya. Saya merasai nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, pastilah sangatlah nikmat kalaupun kontolku yang diurut, pikirku. Selekasnya CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya serta meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang udah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku hingga saya berasa kesenangan. Saya tak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di kitaran nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku memainkan itilnya yang udah mengeras.

kontolku saat ini telah siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines juga mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines maka kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku mendapat bokong Ines, kuremas dengan sedikit rada kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama